Sobat Ultimaprensa pernah mendengar istilah zuhud? Yuk, pahami pengertian zuhud, keutamaan, dan cara mengamalkannya berikut ini!
Summary:
- Dengan bersikap zuhud maka kita akan terbiasa hidup ‘cukup’ dalam kesederhanaan tetapi bukan berarti kekurangan.
- Terdapat beberapa manfaat dari penerapan zuhud dalam kehidupan dan memiliki keutamaan tersendiri di hadapan Allah SWT.
Pengertian Zuhud
Zuhud adalah upaya meninggalkan sesuatu yang bersifat materiil atau kemewahan duniawi dan hanya fokus kepada kepentingan akhirat atau surgawinya.
Secara kasat mata, zuhud adalah praktik yang tak memerlukan harta kekayaan dunia. Mereka tidak hidup dengan mencari harta kekayaan seperti manusia kebanyakan.
Orang yang zuhud hanya mencari harta seperlunya, asal cukup untuk bertahan hidup di dunia.
Mengutip dari Detik.com, Imam Junaidi mengatakan bahwa zuhud adalah menganggap kecil dunia dan menghapus pengaruhnya dalam hati.
Kemudian, Imam Abu Sulaiman Ad-Darani menyatakan:
Zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu yang menyibukkan seseorang dari Allah SWT.
Sedangkan, Wahid bin Ward menjelaskan bahwa:
“Zuhud adalah tidak merasa putus asa tatkala harta benda dunia terlepas dari genggaman dan tidak merasa senang ketika ada perkara dunia yang datang.”
Meski begitu, bersikap zuhud tidak berarti lantas membenci harta dan menjalani hidup yang berkekurangan, melainkan tidak terlena terhadap kenikmatan dunia. Sehingga, cenderung lebih bersikap minimalis, dan tidak membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan.
Keutamaan Zuhud
Keutamaan zuhud adalah memiliki posisi paling utama setelah bertakwa kepada Allah SWT. Sebab, hal ini akan menjadikan seseorang mencintai Allah dengan segenap hatinya.
Dalam hadis riwayat Ibn Majah, Rasulullah Saw bersabda:
“Zuhudiah apa yang ada di sisi manusia, maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudiah apa yang ada di sisi manusia, maka manusia akan mencintaimu.”
Tanda sifat ini pada manusia adalah tidak adanya rasa tamak pada harta orang lain dan justru senang memberi kepada orang lain.
Hal ini juga bisa menjadi faktor keselamatan diri, sebab Jamal Ma’mur menyatakan orang yang tidak zuhud ibarat orang yang mabuk atau tenggelam. Mereka tidak mengetahui jalan karena lahir dan batinnya sibuk mencari dunia.
Adapun beberapa manfaat yang dapat kita peroleh apabila berperilaku zuhud, antara lain:
- Senantiasa membersihkan diri dari hal-hal tidak terpuji.
- Memelihara diri dari perilaku yang tidak bermanfaat.
- Lebih suka kesederhanaan dan hidup bersahaja.
- Menjauhkan diri dari sifat rakus dan menumpuk harta.
- Suka bersedekah dan berbuat kebaikan.
- Senantiasa rendah hati dan sabar dalam menjalani kehidupan.
[Baca Juga: Catat! Begini Cara Mengatasi Masalah Keuangan Menurut Islam]
Cara Mengamalkan Zuhud
Perilaku zuhud dapat kita lihat pada kehidupan para sahabat rasul. Contohnya, Abu Bakar as-Siddiq yang membuang jauh dunia untuk menghadapkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Dalam kurun waktu enam tahun, Abu Bakar yang merupakan sahabat rasul tidak menambah satupun baju miliknya.
Kemudian, Umar bin Khattab yang berpakaian sederhana dengan celana atau sarung yang terdapat tambalan di dua belas tempat.
Selain itu, ada pula Usman bin Affan yang terkenal sebagai saudagar kaya raya. Kezuhudan Usman dapat kita lihat dari kebiasaannya memberi makanan lezat kepada fakir miskin dan kaum muslimin.
Sementara Usman hanya mengonsumsi cuka dan minyak, serta memilih hidup yang jauh dari kata mewah.
Perilaku zuhud ini juga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap lebih mementingkan akhirat daripada kehidupan dunia merupakan wujud dari perilaku zuhud.
Namun, hal ini tidak menjadi alasan untuk bermalas-malasan belajar dan menuntut ilmu. Justru mendorong kita semua untuk belajar lebih giat karena ilmu dapat mengantarkan seseorang mencapai kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Dengan menerapkan perilaku zuhud, maka seseorang tersebut tidak memiliki keinginan untuk memamerkan harta benda yang Allah SWT titipkan kepadanya.
Sebab, mereka lebih suka menyalurkan hartanya kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Sehingga kesenjangan yang ada antara si kaya dan miskin dapat berkurang atau bahkan hilang.
Perbandingan Zuhud dan Tawakal
Pada dasarnya, pengertian dari zuhud adalah sifat tidak tamak atau tidak ingin dan tidak mengutamakan kesenangan duniawi.
Orang yang zuhud menemukan kebahagiaan pada hal-hal yang rohaniah dan spiritual seperti mencari ilmu, beramal untuk hari akhir, atau mendekati Allah SWT.
Rasulullah SAW telah mendefinisikan zuhud, yaitu:
“Bukanlah zuhud itu mengharamkan yang halal, bukan pula menyia-nyiakan harta, tetapi zuhud dalam dunia itu ialah engkau tidak memandang apa yang ada di tanganmu lebih dari apa yang ada di sisi Allah SWT.”
Sedangkan tawakal berarti mempercayakan diri (berserah diri) pada jaminan pemeliharaan Allah SWT sepenuhnya. Dalam syariat Islam, tawakal dilakukan setelah segala daya upaya dan ikhtiar seseorang jalankan.
Tawakal akan menjadikan seseorang terbebas dari beban duniawi sehingga mereka dapat beribadah dengan tenang. Orang yang bertawakal juga tidak akan pernah takut kekurangan rezeki.
Sebagai contoh, seorang pengusaha yang hampir bangkrut, namun ia tetap bersedekah untuk anak yatim piatu karena ia yakin Allah selalu bersamanya.
[Baca Juga: 7 Cara Menjadi Dewasa Secara Finansial (Financial Maturity)]
Jalani Hidup dengan Penuh Syukur
Demikian pembahasan tentang zuhud yang perlu kita ketahui untuk menambah pengetahuan seputar Islam.
Selain dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, perilaku zuhud juga akan membawa kita pada kehidupan yang tentram dan menjauhkan diri dari ketamakan, salah satunya dengan kegiatan bersedekah.
Sobat Ultimaprensa bisa mengalokasikan pengeluaran khusus sedekah dalam anggaran bulananmu. Sehingga, kebiasaan baik ini bisa kamu lakukan rutin tanpa mengganggu cash flow keuangan.
Supaya lebih mudah dalam menyusun anggaran serta mencatat pengeluaran, yuk, gunakan Aplikasi Finansialku.
Berbagai fitur di dalamnya, akan membantu kamu dalam mengelola dan merencanakan keuangan secara praktis hanya dalam genggaman. Download aplikasinya sekarang juga!
Semoga informasi di atas bermanfaat buat kamu yang ingin hidup lebih tentram dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jangan lupa bagikan artikel ini agar orang lain juga dapat merasakan manfaatnya. Terima kasih!
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
- Admin. 13 Desember 2022. Pengertian Zuh ud, Dalil, Ciri-ciri, Contoh, dan Tingkatannya. An-nur.ac.id – https://bit.ly/3I9SejB
- Puti Yasmin. 08 Juni 2020. Apa Itu Zuhud? Ini Maknanya dan Keutamaannya. Detik.com – https://bit.ly/3YBL7FK
- Ayu Rifka Sitoresmi. 30 Oktober 2021. Pengertian Zuh ud, Ciri-Ciri, Keutamaan, dan Contoh Perilakunya yang Wajib Diketahui. Liputan6.com – https://bit.ly/3JSdJGB
Leave A Comment