Masalah keuangan keluarga muda sebaiknya tidak dipandang sebelah mata. Sebab, hal ini bisa menjadi trigger kehidupan rumah tangga semakin tidak tertata.

Oleh sebab itu, Anda perlu bijak dan cermat dalam menghindari masalah keuangan sejak dini. Simak pembahasan selengkapnya di artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Meski memiliki potensi pendapatan yang relatif stabil, keluarga muda sering menghadapi tekanan finansial yang signifikan. Salah satunya karena tidak terbuka keuangan dengan pasangan.
  • Peningkatkan literasi keuangan, membuat anggaran realistis, mengurangi utang secara bertahap, dan mengutamakan tabungan serta investasi menjadi upaya untuk meminimalisasi masalah keuangan dalam keluarga muda.

 

10 Cara Menghindari Masalah Keuangan dalam Keluarga Muda

Seorang peneliti dari Utah State University, bernama Jeffrey Dew mengatakan bahwa pasangan yang terlibat masalah utang, semakin jarang menikmati kebersamaan dan mereka lebih sering bertengkar serta merasa kurang bahagia.

Dibandingkan dengan masalah-masalah lain dalam pernikahan, percekcokan soal utang dan keuangan biasanya berlangsung lebih lama. Bahkan konflik masalah uang dan utang kerap memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

Masalah keuangan dalam keluarga muda (1)

Ilustrasi Mengatur Keuangan Keluarga. Sumber: Freepik.com

 

Berdasarkan survei Analysis of The Social and Economic Impacts of Covid-19 yang dilakukan UNICEF, SMERU, UNDP, dan Prospera di tahun 2021 (Joice dalam Kompas,2022) membuktikan bahwa banyak keluarga Indonesia yang belum memiliki rencana keuangan untuk mengantisipasi masalah tidak terduga. Hasil survei menyatakan bahwa 51,5% keluarga tidak memiliki dana tabungan yang mencukupi, sebanyak 27,3% melakukan penggadaian harta, dan 25,3% harus melakukan pinjaman uang untuk bertahan hidup1.

Konflik utang dan uang juga lebih mudah merembet ke masalah lain. Tidak heran kalau penyebab utama perceraian di Amerika Serikat bukanlah PIL (pria idaman lain) atau WIL (wanita idaman lain), tetapi perselisihan soal utang dan uang.

Berikut adalah beberapa cara menghindari masalah keuangan keluarga muda, antara lain:

 

#1 Don’t Set Yourself for Disaster

Anda harus bisa menghindari bencana-bencana keuangan yang mungkin timbul ketika Anda mempersiapkan pernikahan.

Pernikahan seharusnya menjadi lembaran baru dalam kehidupan seseorang, termasuk dalam sisi finansial yang seharusnya bersih dari utang.

Namun, tak jarang karena faktor gengsi akhirnya lebih memilih untuk mengadakan pesta pernikahan yang besar hingga harus berutang untuk memenuhi keinginan tersebut.

Tentunya, ini dapat menjadi sumber bencana keuangan yang pertama bagi Anda kalau tidak mempersiapkannya dengan baik.

Tak jarang, kita membelanjakan uang untuk hal yang tidak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan.

Buatlah daftar serupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan dengan tanda ceklis. Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.

Atau saat Anda bertemu dengan teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tidak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore.

Anda bisa menggunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lainnya. Anda perlu belajar untuk meminimalkan belanja yang konsumtif.

 

#2 Terbuka

Saat belum menikah, Anda mungkin yang memegang kendali atas keuangan pribadi. Namun, berbeda ketika sudah berumah tangga.

Hal utama dalam mengatur keuangan adalah berterus terang kepada pasangan tentang jumlah penghasilan yang diperoleh, utang yang Anda miliki, salah memilih investasi dan lain sebagainya.

Masalah keuangan sebaiknya tidak perlu dipendam sendiri. Karena selain memberatkan pikiran, menyembunyikan suatu hal hanya akan membuat masalah baru dalam kehidupan.

Anda harus memberitahu pasangandan mendiskusikan semua keputusan yang menyangkut keuangan, seperti pengeluaran, pemasukan, tabungan, investasi, dan lainnya. Jadi, cobalah untuk terbuka dalam membicarakan keuangan dengan pasangan.

Bicarakan bersama apa yang menjadi kecemasan masing-masing sehubungan dengan uang, dengarkanlah apa yang diutarakan pasangan dengan saksama.

[Baca Juga: Jika Istri Tidak Bisa Mengatur Keuangan, Ini Masalah dan Solusinya!]

 

#3 Tahu Mindset Uang dari Pasangan Anda

Setiap orang terutama pasangan yang baru menikah pasti memiliki tujuan hidupnya masing-masing dalam kesuksesan finansial keluarganya. Sehingga Anda harus tahu benar karakter pasangan masing-masing.

Misalnya, Anda adalah si hemat, sedangkan pasanganmu lebih boros dan sedikit-sedikit mengeluarkan uang padahal dipakai untuk hal-hal yang tak terlalu penting. Tentunya Anda akan banyak ikut campur dengan cara pasangan menghabiskan uang.

Walaupun begitu, Anda harus tetap bicarakan segalanya dengan baik dan saling menghargai. Jangan menghakimi atau merasa paling benar sehingga berujung pada pertengkaran yang tidak diinginkan.

Hindari mengatur keuangan sepihak, berikanlah ruang bagi pasangan agar dapat berkontribusi dalam finansial, karena setelah menikah tak ada lagi “aku” atau “kamu” melainkan “kita”.

 

#4 Buat Kesepakatan

Sebelum membelanjakan uang, alangkah baiknya membuat aturan yang perlu disepakati bersama keluarga.

Misalnya, menentukan berapa persen uang yang harus Anda alokasikan untuk tabungan investasi, membayar tagihan, persiapan dana darurat, dan lain-lain.

Anda perlu tentukan prioritas dan tujuan keuangan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk menentukan prioritas dan tujuan keuangan, dibutuhkan komitmen yang kuat dan harus dijaga oleh Anda dan pasangan Anda.

Dengan saling menjaga komitmen tersebut, jika suatu saat ada hal yang harus ditunda karena prioritas keuangan, Anda dan pasangan telah sama-sama saling sepakat sehingga tidak akan memancing keributan.

Misalnya, jika istri menginginkan liburan tapi karena ada hal yang lebih penting seperti kondisi rumah yang rusak atau perabotan rumah yang belum lengkap, dan demi menghemat uang maka utamakan dulu mana yang lebih penting.

Jika sudah saling mengerti satu sama lain, pertengkaran pun bisa Anda hindari.

 

#5 Menyusun Anggaran Keuangan Bersama

Menyusun rencana keuangan sangatlah penting. Setidaknya setiap bulan atau tahun Anda perlu mengatur anggaran keuangan bersama pasangan.

Memiliki keuangan yang terencana, setidaknya bisa membuat keadaan finansial lebih terjaga tetap dalam batas positif. Bukan hanya sebatas membuat rencana belanja atau liburan romantis saja.

Dalam menyusun rencana keuangan sebaiknya buat yang realistis. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tidak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri.

Cara ini tidak hanya membuat Anda dan pasangan saling mengetahui anggaran yang akan dikeluarkan. Namun, hal ini juga membuat Anda dan pasangan menjadi hemat karena sudah saling paham tentang kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi ke depannya.

Untuk lebih mudah dalam menyusun anggaran, Anda bisa ikuti langkah-langkahnya dalam ebook gratis dari Ultimaprensa Cara Membuat Anggaran dengan Tepat

 

#6 Stop Keeping Secrets (Berhenti Menyimpan Rahasia)

Ketika Anda diam-diam menyembunyikan akun keuangan seperti rekening giro, rekening tabungan atau pengeluaran kartu kredit dari pasangan, maka Anda sedang membuat bom waktu kehancuran untuk pernikahan Anda.

Ketidakjujuran dalam masalah keuangan dapat memicu hilangnya kepercayaan pasangan.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Moneysupermarket.com, 1 dari 10 orang mengatakan bahwa pembelian kartu kredit secara rahasia mereka menyebabkan perpisahan atau perceraian di Amerika.

 

#7 Berikan Ruang Untuk Pasangan

Terlalu membatasi pasangan Anda dengan semua anggaran bersama yang ketat dapat terasa sangat membatasi.

Itulah sebabnya berbagai ahli menyarankan agar memiliki anggaran terpisah untuk masing-masing pasangan untuk dibelanjakan pada item pilihan mereka.

Perry Higgins menyarankan agar dalam pembuatan anggaran keluarga, Anda dapat membuat anggaran mengenai “fun money”.

Dalam anggaran ini, Anda dan pasangan dapat menggunakan dana ini dengan cara apa pun yang mereka pilih dan pasangan tidak perlu saling memberi tahu satu sama lain setiap bulan mengenai dana yang mereka gunakan.

 

#8 Come Up With System

Jika menyangkut pengeluaran, penting bagi pasangan untuk memiliki beberapa peraturan dasar.

Misalnya, pembelian apa yang perlu didiskusikan terlebih dahulu atau berapa batasan pengeluaran yang wajar untuk pakaian, mainan anak-anak, makanan atau barang rumah tangga lainnya.

 

#9 Ingat ‘The Golden Rule

Perlakukan pasangan seperti Anda ingin dia memperlakukan Anda. Ini mungkin tampak sederhana dan jelas, tapi itu adalah sesuatu yang banyak pasangan lupa lakukan, apalagi semakin lama mereka menikah.

Rumah tangga akan cepat goncang apabila tidak ada sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Apalagi jika faktor pemicunya adalah masalah keuangan.

Biasanya istri akan menyalahkan suami karena tidak bisa memberi kecukupan nafkah bagi keluarga. Lalu suami akan menyalahkan istri karena tidak bisa mengatur keuangan dengan baik.

Lalu anak juga ikut disalahkan karena tidak bisa mengelola belanja dengan hemat. Akhirnya keutuhan keluarga dapat menjadi korbannya.

Oleh karena itu, masing-masing anggota keluarga haruslah saling menghargai dan menghormati kedudukan masing-masing. Tidak perlu menyalahkan jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

 

#10 Berkonsultasi dengan Perencana Keuangan

Jika perkelahian tentang uang telah mendominasi pernikahan Anda, pertimbangkan untuk meminta bantuan pihak ketiga yang dapat membantu Anda kembali ke jalur semula.

Anda bisa melakukan Konsultasi Perencanaan Keuangan Ultimaprensa untuk membantu menyelesaikan masalah keuangan keluarga Anda.

Mulai dari keterbukaan soal keuangan hingga strategi yang perlu Anda dan pasangan terapkan dalam merencanakan keuangan sesuai tujuan finansial keluarga.

Perencana Keuangan Ultimaprensa siap membantu Anda dan pasangan secara personal melalui konsultasi 1 on 1. Mari buat janji dengan klik banner ini atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940. 

Konsultasi Keuangan Keluarga

 

Hindari Masalah Keuangan Saat Berkeluarga

Sobat Finansialku, diskusi terbuka tentang tujuan keuangan, prioritas, dan kekhawatiran membantu mencegah konflik yang timbul akibat ketidaksetujuan.

Hal terpenting adalah buat segalanya terstruktur dengan tetap mengedepankan kenyamanan dan kepentingan keluarga.

Selain itu, membangun cadangan dana darurat juga sangat penting untuk melindungi keluarga dari kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau krisis kesehatan.

Untuk mengetahui berapa dana darurat yang ideal Anda miliki bagaimana merencanakannya, yuk, simak tayangan yang tersemat berikut ini.

 

 

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip di atas dan bekerja sama sebagai tim, Anda dan pasangan dapat menghindari masalah keuangan yang dapat mengganggu kebahagiaan dan stabilitas keluarga. Semangat!

 

Disclaimer: Ultimaprensa adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Ultimaprensa bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Apakah Anda sudah mengatur keuangan dalam keluarga Anda? Apa yang biasanya Anda lakukan? Berikan tanggapan dan pengalaman Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Sumber Referensi:

  • Wood, Jennifer Ryan. 6 Juli 2015. 10 Ways to Prevent Money From Ruining Your Marriage. Forbes.com – https://goo.gl/RnrV6m
  • Imma Purnama. 10 Januari 2016. Untuk Kalian Pasangan Muda, Inilah 7 Trik Menghindari Konflik Rumah Tangga Karena Masalah Keuangan. Papasemar.com – https://goo.gl/WmhC5i

 

Sumber Gambar:

  • Cover: Freepik.com
Referensi Tambahan
  1. Elza Jemima Hayvito. Perancangan Aplikasi Perencanaan-Universitas Multimedia Nusantara. umn.ac.id[]