Memahami cara menghitung bunga pinjaman dibutuhkan untuk memperkirakan untung rugi dari skema utang. Bagaimana cara kalkulasinya?

Simak ulasan Ultimaprensa berikut ini untuk informasi selengkapnya!

 

Summary:

  • Sebelum berutang, pemahaman yang baik tentang perhitungan bunga pinjaman sangat penting. Perencana keuangan dapat membantu dalam mengatur keuangan secara optimal.
  • Keunggulan bunga efektif yaitu menghitung bunga berdasarkan sisa pokok pinjaman yang belum lunas, sehingga nasabah dapat memonitor perkembangan beban bunga dengan lebih jelas.
  • Bunga flat mengacu pada sistem perhitungan bunga berdasarkan pokok pinjaman awal, sementara bunga efektif menghitung bunga berdasarkan sisa pokok pinjaman yang belum lunas.

Cara Menghitung Bunga Pinjaman

Sebelum mengajukan pinjaman, penting untuk memahami cara menghitung bunga pinjaman. Hal ini ditujukan untuk memastikan pengelolaan keuangan yang tepat dan menghindari kesalahpahaman.

Perhitungan bunga juga dapat membantu Anda menentukan apakah nominal pinjaman dapat dikembalikan setiap bulan dalam periode tertentu. Berikut adalah panduan cara menghitung bunga pinjaman:

[Baca Juga: Bunga Pinjaman KTA: Mengapa Suku Bunga Bank Bisa Naik Turun Dengan Cepat?]

 

#1 Cara Menghitung Cicilan Pinjaman Bunga Flat

Bunga flat mengacu pada sistem perhitungan bunga pinjaman yang didasarkan pada pokok pinjaman awal. Sistem ini berbeda dengan bunga efektif, di mana besaran bunganya berubah-ubah mengikuti sisa pokok pinjaman.

Berikut adalah rumus cara menghitung bunga flat:

Bunga Flat per Bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Tenor Pinjaman dalam tahun) / Lama Pinjaman (bulan)

Total Bunga Flat = Bunga Flat per Bulan x Lama Pinjaman

Angsuran Bulanan = (Pokok Pinjaman + Total Bunga Flat) / Lama Pinjaman

 

Misal, Aduardo memiliki pinjaman bank senilai Rp57 juta dengan tenor 1 tahun. Dalam skema pinjaman tersebut, ia dikenakan bunga flat 9,8%.

Maka, angsuran bulanan yang harus dibayar Eduardo adalah:

  • Bunga flat per bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Tenor Pinjaman dalam tahun) / Lama Pinjaman (bulan)

Bunga flat per bulan = (Rp57.000.000 x 9,8% x 1) : 12

Bunga flat per bulan = Rp5.586.000 : 12

Bunga flat per bulan = Rp465.500

  • Pinjaman pokok per bulan = total pinjaman : 12

Pinjaman pokok per bulan = Rp57.000.000 : 12

Pinjaman pokok per bulan = Rp4.750.000

  • Cicilan per bulan = pinjaman pokok per bulan + bunga flat per bulan

Cicilan per bulan = Rp4.750.000 + Rp465.500

Cicilan per bulan = Rp5.215.000

Setelah bunga, cicilan Eduardo per bulan adalah Rp5.215.000

[Baca Juga: Perbedaan Bunga Majemuk dan Bunga Tunggal Beserta Cara Hitungnya]

 

#2 Bunga Efektif

Dibandingkan sistem bunga flat yang didasarkan pada total pokok pinjaman awal, sistem bunga efektif menawarkan perhitungan yang dianggap lebih adil dan transparan. Hal ini dikarenakan sistem ini didasarkan sisa pokok pinjaman yang belum lunas pada setiap periode pembayaran.

Dengan kata lain, semakin besar jumlah pokok pinjaman yang telah dibayarkan, semakin kecil pula bunga yang perlu Anda bayar. Sebab, beban bunga dihitung secara proporsional atas sisa pokok pinjaman yang masih ada.

Keunggulan sistem bunga efektif ini membuatnya lebih disukai, terutama untuk kredit dengan jangka waktu yang panjang. Nasabah dapat memonitor dengan jelas perkembangan beban bunganya, sehingga memudahkan dalam mengatur keuangan.

Selain itu, sistem ini juga dianggap lebih adil bagi nasabah karena beban bunga yang ditanggung semakin ringan seiring dengan berkurangnya sisa pokok pinjaman.

Berikut adalah rumus cara menghitung bunga efektif:

Cicilan pokok = Pinjaman awal : waktu pinjaman

Cicilan bunga = Saldo akhir yang sudah dibayar x suku bunga per tahun : 12 bulan

Total cicilan = Cicilan pokok + cicilan bunga

 

Contohnya, Ale mengajukan pinjaman senilai Rp240 juta di bank dengan bunga efektif 10% dalam tenor 1 tahun. Berapa cicilan yang harus dibayar Ale hingga lunas dan berapa total cicilannya?

 

#1 Menghitung Cicilan Pokok

Pinjaman awal (P) = Rp240 juta

Waktu pinjaman (T) = 1 tahun = 12 bulan

Cicilan pokok = P / T

Cicilan pokok = Rp240 juta / 12 bulan

Cicilan pokok = Rp20 juta/bulan

cara menghitung bunga pinjaman 01

Ilustrasi bunga pinjaman. Sumber: Freepik

 

#2 Cara Menghitung Bunga Bulan Pertama

Saldo awal (SA) = Rp240 juta

Suku bunga (R) = 10% per tahun = 10% / 12 bulan = 0,833% per bulan

  • Cicilan bunga (Bulan Pertama) = SA x R

Cicilan bunga (Bulan Pertama) = Rp240 juta x 0,833%

Cicilan bunga (Bulan Pertama) = Rp2 juta

  • Total cicilan (Bulan Pertama) = Cicilan pokok + Cicilan bunga

Total cicilan (Bulan Pertama) = Rp20 juta + Rp2 juta

Total cicilan (Bulan Pertama) = Rp22 juta

  • Saldo sisa pinjaman (Bulan Pertama) = SA – Cicilan pokok

Saldo sisa pinjaman (Bulan Pertama) = Rp240 juta – Rp20 juta

Saldo sisa pinjaman (Bulan Pertama) = Rp220 juta

 

#3 Cara Menghitung Bunga Bulan Kedua

Saldo awal (SA) = Rp220 juta

Suku bunga (R) = 10% per tahun = 10% / 12 bulan = 0,833% per bulan

  • Cicilan bunga (Bulan Kedua) = SA x R

Cicilan bunga (Bulan Kedua) = Rp220 juta x 0,833%

Cicilan bunga (Bulan Kedua) = Rp1,83 juta

  • Total cicilan (Bulan Kedua) = Cicilan pokok + Cicilan bunga

Total cicilan (Bulan Kedua) = Rp20 juta + Rp1,83 juta

Total cicilan (Bulan Kedua) = Rp21,83 juta

  • Saldo sisa pinjaman (Bulan Kedua) = SA – Cicilan pokok

Saldo sisa pinjaman (Bulan Kedua) = Rp220 juta – Rp20 juta

Saldo sisa pinjaman (Bulan Kedua) = Rp200 juta

Selanjutnya, ulangi cara menghitung bunga efektif di atas sampai cicilan terakhir.

 

#3 Bunga Anuitas

Sistem bunga anuitas merupakan metode perhitungan pinjaman yang menghasilkan cicilan bulanan dengan nominal tetap. Berbeda dengan sistem bunga efektif yang cicilannya menurun setiap bulan, sistem anuitas memberikan kepastian dan kemudahan dalam mengelola keuangan pinjaman.

Pada sistem ini, total biaya cicilan setiap bulan dihitung berdasarkan saldo pokok pinjaman, suku bunga, dan jangka waktu pinjaman. Dengan kata lain, meskipun porsi bunga yang dibayarkan lebih besar di awal masa pinjaman, total cicilan bulanan tetap sama.

Keuntungan utama sistem anuitas adalah prediktabilitas. Debitur dapat dengan mudah memproyeksikan pengeluaran cicilan bulanan mereka, sehingga memudahkan dalam mengatur anggaran dan perencanaan keuangan.

Sistem anuitas umumnya digunakan dalam produk pinjaman jangka panjang seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan.

Hal ini karena sistem ini memberikan kepastian dan stabilitas dalam pembayaran cicilan, sehingga ideal untuk pinjaman dengan jangka waktu yang panjang.

Cara menghitung bunga anuitas bisa dilakukan dengan rumus berikut:

Total bunga anuitas = Sisa pembiayaan x Suku bunga anuitas x Tenor

Sisa pembiayaan + Total bunga anuitas

Cicilan bulanan = Total angsuran / Tenor

 

Ale membeli motor dengan sistem kredit senilai Rp56 juta dengan tenor 3 tahun. Di awal transaksi, ia telah menyerahkan uang muka senilai Rp10 juta. Selama kredit berlangsung, ia dikenai bunga anuitas sebesar 13%. Maka, cicilan yang harus dibayar Ale berjumlah:

  • Sisa pembayaran = Harga motor – Uang muka

Sisa pembayaran = Rp56 juta – Rp10 juta

Sisa pembayaran = Rp46 juta

  • Total bunga anuitas = Sisa pembiayaan x Suku bunga anuitas x Tenor

Total bunga anuitas = Rp46 juta x 13% x 3 tahun

Total bunga anuitas = Rp18.780.000

  • Total angsuran = Sisa pembiayaan + Total bunga anuitas

Total angsuran = Rp46 juta + Rp18.780.000

Total angsuran = Rp64.780.000

  • Cicilan bulanan = Total angsuran / Tenor

Cicilan bulanan = Rp64.780.000 / 36 bulan

Cicilan bulanan = Rp1.799.444

 

Nah, untuk Anda yang akan beli rumah secara KPR, selain perhatikan bunga pinjamannya, perhatikan juga hal ini. Yuk, simak dalam video.

 

 

Pahami Sistem Bunga

Memahami perhitungan bunga pinjaman merupakan langkah penting sebelum mengambil keputusan untuk berutang. Dengan pemahaman yang baik, Anda dapat memastikan pengelolaan keuangan yang tepat dan terhindar dari kesalahpahaman.

Sebagai langkah awal untuk meningkatkan literasi keuangan, penting bagi Anda untuk memahami dasar-dasar perhitungan bunga pinjaman.

Namun, jika membutuhkan bantuan profesional untuk menghitung arus kas, manajemen risiko, membuat rencana anggaran, atau cek kesehatan keuangan, Anda dapat berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku.

Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk informasi lengkap terkait konsultasi. Klik banner untuk info lengkapnya.

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer:  Ultimaprensa adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Ultimaprensa bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Sekian ulasan tentang menghitung bunga pinjaman. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar.

Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial untuk membantu lebih banyak orang memahami bagaimana menghitung bunga pinjaman. Terima kasih!

 

Editor: Ratna Sri Haryati

Sumber Referensi:

  • Admin. 09 Juni 2022. Panduan Suku Bunga Dasar & Perhitungan Bunga Pinjaman. Sahabat.pegadaian.co.id – https://bit.ly/3Y6f1oJ
  • Admin. 14 November 2023. Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Efektif dan Simulasinya. Tempo.co – https://bit.ly/3y73omY
  • Admin. 13 Juni 2024. 3 Cara Menghitung Bunga Pinjaman Termudah dan Efektif! Julo.co.id – https://bit.ly/3WfaHkB
  • Kholida Qothrunnada. 29 Maret 2024. Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank dan Simulasinya. Detik.com – https://bit.ly/3WfDp4C

 

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik