Puisi sumpah pemuda memiliki diksi yang mampu mengobarkan semangat. Kamu bisa membacanya di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda di sekolah atau membuat video di media sosial.
Mari tingkatkan semangat muda dengan membaca deretan puisi sumpah pemuda berikut ini!
Summary:
- Ada banyak kegiatan positif yang bisa kamu lakukan untuk mengisi momen Sumpah Pemuda, salah satunya membaca puisi.
- Membaca puisi tentang Sumpah Pemuda bisa meningkatkan dan mempertahankan semangat juang, rasa nasionalisme dan patriotisme.
Contoh Puisi Sumpah Pemuda Singkat dan Penuh Makna
Kongres Sumpah Pemuda II pada 28 Oktober 1928 berhasil mengobarkan semangat kaum muda. Dari sana, aktivitas organisasi berbasis diplomasi mulai bermunculan.
Momen sumpah pemuda punya efek jangka panjang untuk Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan kongres yang dimaksudkan untuk meningkatkan nasionalisme dan patriotisme generasi penerus.
Tiga butir sumpah pemuda memuat tiga komitmen luhur untuk bangsa.
Di masa sekarang, perjuangan kaum muda lebih kompleks karena menghadapi banyak masalah sosial, termasuk perpecahan antaranggota masyarakat, lunturnya persatuan, tekanan ekonomi, dan sebagainya.
Untuk mempertahankan semangat juang, kamu bisa membaca puisi sumpah pemuda berikut:
Puisi #1 “Bersatu untuk Indonesia Raya”
Di saat itulah, di tahun yang jaya, Sumpah pemuda bersinar terang dalam cahaya, Kami, pemuda-pemudi, dengan tekad bersatu, Mengibarkan panji merah putih, cita-cita yang suci.
Dalam keberagaman, kami mencari persatuan, Berlindung di bawah bendera Merah Putih yang berkibar, Kami berjanji memelihara bangsa dan budaya, Mengibarkan panji kebanggaan, semangat yang tak terkalahkan.
Bhinneka Tunggal Ika, semboyan yang agung, Kami yakini, dalam perbedaan kita akan kuat, Menghormati hak asasi, menghargai keragaman, Menciptakan Indonesia yang sejahtera, tanpa ada peperangan.
Sumpah pemuda, oh janji mulia, Kami turut memikul, tugas yang berat, Mengembangkan ilmu, memajukan tanah air, Mengukir sejarah, dengan semangat yang tiada tara.
Di bawah langit biru, di tanah yang subur, Kami bersumpah untuk mencapai cita-cita yang luhur, Membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera, Bersatu untuk Indonesia Raya, cita-cita abadi kita.
Puisi #2 “Panggilan Masa Depan”
Pada 28 Oktober yang abadi, Sumpah Pemuda bergema dalam diri, Panggilan masa depan, tekad yang tulus, Untuk negeri Indonesia, kami pun bersatu.
Bendera Merah Putih berkibar dengan gagah, Di atas puncak harapan yang tinggi, Bhinneka Tunggal Ika, semboyan suci, Mengajarkan kami arti persatuan sejati.
Kami adalah generasi penerus bangsa, Mengemban tugas dan beban berat, Menjaga budaya, bahasa, dan sejarah, Sumpah Pemuda, dalam diri kami terpatri.
Pendidikan adalah kunci perubahan, Ilmu pengetahuan kami gali tanpa henti, Untuk menerangi jalan masa depan, Sumpah Pemuda, pedoman yang pasti.
Indonesia, tanah air yang kaya dan indah, Kami bersumpah setia, dalam segala waktu, Membangun negara yang adil dan sejahtera, Sumpah Pemuda, oh panggilan masa depan yang suci.
Puisi #3 “Sumpah Pemuda, Nadi Bangsa”
Pada 28 Oktober yang bersejarah, Sumpah pemuda terlantun dengan gagah, Deklarasi pemuda, tekad yang suci, Untuk bangsa Indonesia, persatuan yang tulus.
Di bawah langit biru, Merah Putih berkibar, Kami, generasi muda, berdiri bersama, Tak peduli dari mana, suku atau daerah, Kita adalah satu, bersatu dalam cinta tanah air.
Bhinneka Tunggal Ika, semboyan agung, Mengajar kita arti keberagaman yang sungguh, Kami berjanji, menjaga persatuan kita abadi, Sumpah pemuda, menjadi nadi bangsa yang bersemangat.
Pendidikan dan budaya kita jaga dengan cermat, Majukan ilmu pengetahuan, terangi masa depan, Sumpah pemuda, tuntun langkah kami dengan tulus, Menuju Indonesia yang makmur, damai, dan sejahtera.
Di dalam hati kami, sumpah itu menyala, Dalam setiap langkah dan cita-cita yang terluka, Kami bawa harapan, kami bawa perubahan, Sumpah pemuda, menjadi pedoman dan motivasi.
Indonesia, negeri yang subur dan indah, Kami berjanji selalu berjuang tanpa ragu, Sumpah pemuda, dalam setiap langkah dan kata, Kami cinta padamu, oh tanah air tercinta.
[Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah Tokoh Sumpah Pemuda dan Peran Pentingnya]
Puisi #4 “Sumpah Pemuda, Sebuah Gelora Semangat”
Pada 28 Oktober yang agung, Sumpah Pemuda menyala dalam jiwa kami, Di bumi yang subur, di negeri yang luas, Kami, pemuda Indonesia, bersatu dalam khayal.
Bhinneka Tunggal Ika, moto yang agung, Mengajarkan kita arti persatuan yang suci, Di dalam perbedaan, kita jadi kuat, Mengangkat Merah Putih, bendera yang bernyala.
Kami bermimpi tentang masa depan gemilang, Bangsa yang maju, berbudaya, dan sejahtera, Membangun negeri dengan tekad yang bulat, Sumpah Pemuda, oh gelora semangat yang abadi.
Di sekolah dan universitas, ilmu kami gali, Untuk memajukan tanah air yang tercinta, Kami cintai budaya dan adat istiadat, Sumpah Pemuda, menjadi pedoman dalam tindak-tanduk kami.
Kami, pemuda-pemudi, teruskan perjuangan, Mengukir sejarah, mewujudkan impian, Sumpah Pemuda, menjadi kompas di hati kami, Menuju Indonesia yang berjaya, penuh kebanggaan dan keadilan.
Puisi #5 “Tanah Airku yang Indah”
Di bumi pertiwi yang berwarna-warni, Sumpah pemuda terucap dengan gagah, Generasi muda bersatu dalam semangat, Untuk mengukir sejarah, tanpa ragu dan tawa.
Di tahun dua belas Oktober yang agung, Di Indonesia, bangsa yang besar dan teguh, Kita bersumpah, dengan hati yang tulus, Mempertahankan budaya, bahasa, dan bumi yang subur.
Kita adalah pemuda, bersemangat dan merdeka, Tak kenal ras, agama, suku, dan bangsa, Bersama-sama kita bina persatuan, Membangun negeri, memimpin masa depan.
Sumpah pemuda, oh begitu suci, Mengalir di dalam jiwa, menyala sejati, Kita jadikan cinta tanah air sebagai panji, Bersatu kita teguh, Indonesia abadi.
Sumpah pemuda, pesan yang abadi, Kita peluk erat dalam hati kami, Bersama kita bawa Indonesia maju, Menuju masa depan yang penuh harapan yang serba baru.
Ilustrasi Membaca Puisi Sumpah Pemuda. Sumber: Gramedia
Puisi #6 “Aku Pemudi Bangsa Indonesia”
Menjadi seorang pemudi
Adalah kesempatan menjadi berarti
Perempuan pun mampu bermakna
Berjuang untuk bangsa
Melalui apa pun yang ia cita-citakan
Melalui kesempatan yang telah ada
Kini kesempatan pun datang
Perempuan bisa menjadi siapa saja yang diinginkan
Mengharumkan nama bangsa
Tak terbatas pada lelaki atau perempuan
Perjuangan masa kini berbeda
Dapat meliputi bidang apa saja
Kini siapa pun bisa
Mengharumkan nama Indonesia
Puisi #7 “Berbeda Tapi Tetap Satu”
Meski suku berbeda
Tetap milik satu bangsa
Meski agama yang berbeda
Tetap berpedoman Pancasila
Meski bahasa yang berbeda
Tetap miliki sumpah yang sama
Meski warna kulit berbeda
Tetap cintai bendera Indonesia
Meski keyakinan yang berbeda
Tetap bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika
Aku Indonesia
Kita Indonesia
Puisi #8 “Opini Bangsa”
Aku pemuda, ya, mungkinkah 1 dari 10 pemuda
Nyanyian gema yang selalu terngiang dalam seruan nada pidato Soekarno Hatta
Di manakah kau, para pengguncang dunia?
Untukmu tanggung jawab khatulistiwa memajukan negara penuh fatamorgana dalihnya
Siapakah, akankah waktu menjawabnya?
Entah itu hanyalah opini panjang cita-cita bangsa
Tumpah darah, satu tanah air, Indonesia satu bahasa
Atau kalimat bangsa yang satu berjaya
Wajahmu bahkan ragu menggambarkannya
Aku pun tak pernah memintanya
Namun biarkan hela nafas ini berhenti dengan tetap menegaskan kalimat sumpah pemuda
Agar bangkit semangat dalam jiwa Padamu, padanya dan semuanya
Tentang sebuah nama yang kita sebut pemuda
Para penuntas mimpi bangsa
[Baca Juga: Sudahkah Kamu Merenungkan Makna dan Sejarah Sumpah Pemuda?]
Puisi #9 “Pahlawan Merah Putih”
Karya: Ayu Syafitri Br Sinulingga
Berbicara tentang perjuangan
Perjuangan takkan berhasil tanpa keberanian
Kebahagiaan yang kita rasakan saat ini
Tak luput dari perjuangan
Hitamnya kegelapan
Melukiskan penderitaan
Menutup sinar kehidupan
Yang tak kenal siang dan malam
Seiring waktu berjalan
Engkau bangkit engkau bangkit menatap ke depan
Melawan berbagai rintangan
Dengan sepenuh jiwa dan raga
Kini,
Penderitaan itu telah berlalu
Kegelapan kembali bersinar
Berkat perjuanganmu
Serta keberanian yang menggelegar
Kukenang dirimu…
Kukenang dirimu…
Sebagai pahlawan bangsa
Dan kusebut kau
Pahlawan merah putih
Puisi #10 “Pemuda Pemudi Indonesia”
Kami pemuda pemudi Indonesia
Berpegang teguh pada Pancasila
Kami pemuda pemudi Indonesia
Takkan mengkhianati bangsa
Kami pemuda pemudi Indonesia
Menghargai jasa seluruh pahlawan
Kami pemuda pemudi Indonesia
Bersedia mengharumkan nama bangsa
Kami pemuda pemudi Indonesia
Berbeda tetapi tetap satu bangsa
Kami pemuda pemudi Indonesia
Mewakili bangsa Indonesia
Kami pemuda pemudi Indonesia
Tidak akan mendiskriminasi rakyat
Kami pemuda pemudi Indonesia
Berbahasa satu bahasa Indonesia
Kami pemuda pemudi Indonesia
Siap membela bangsa Indonesia
Kami pemuda pemudi Indonesia
Masa depan bangsa
Puisi #11 “Sadarlah Pemuda”
Wahai Pemuda
Di mana pun kalian berada
Berhentilah mencela
Mulailah bermakna
Jangan tertipu rayuan fana
Yang hanya membodohi jiwa
Berjuanglah sekarang
Harumkan nama bangsa
Jangan sia-siakan usia
Tunjukkan kepada dunia
Sekarang saatnya
Cetak prestasi untuk bangsa
Puisi #12 “Sumpah Pemuda untuk Generasi Bangsa”
Para pemuda pemudi bangsa
Datang pada tanggal dua delapan
Membuat ruang sidang membara
Dengan semangat dalam dada
Semangat membara
Kalimat-kalimat bermakna
Terciptalah sumpah pemuda
Bangkitkan jiwa yang sempat menyerah
Setiap malam aku bertanya
Bagaimana rasanya berjuang
Tapi kini aku tahu rasanya
Kini para pemuda itu menang
Mereka menyadarkan pemuda lainnya
Untuk membela bangsa
Membela tanah air Indonesia
Mencapai kemerdekaan
Tanpa menyerah
Tak kenal lelah
Puisi #13 “Ucapan Terima Kasih”
Tanah Air Indonesia
Telah merdeka
Semangat juang para pemuda
Memberikan semangat bagi warga lainnya
Satu bangsa
Satu bahasa
Satu wilayah
Satu tumpah darah
Perjuanganmu berarti bagi bangsa
Semangatmu bermakna bagi negara
Jiwamu berkesan untuk para pemuda
Terima kasih untuk semuanya
Kini adalah giliran para pemudi pemuda
Berjuang mengharumkan bangsa
Terima kasih untuk segalanya
Puisi #14 “Bangkitlah Pemuda”
Jangan hanya membaca
Tapi juga bertanya
Kemana pergi arahnya
Apa yang diingini semua
Akan kemajuan negara
Lima puluh tahun lebih sudah
Darah mereka bersimbah
Kesetiaan yang tidak terpecah
Tanpa ada rasa pasrah
Walau demi manusia serakah
Wahai kau para pemuda
Ini negara kita bersama
Jangan bertopang dagu saja
Tunjukkan kalau kau bisa
Semua demi Pancasila
[Baca Juga: 5 Cara Membuat Puisi Menyentuh Hati, Perhatikan Unsur & Strukturnya!]
Puisi #15 “Bangun Saudaraku”
Selamat pagi Indonesia
Selamat kembali menyapu luka
Biarkan kami yang bekerja
Mengusap luka yang tak pernah reda
Bangun saudara-saudaraku
Jadikan Garuda kembali terbang
Agar membawa racun pergi dari negeri
Memakan tikus-tikus yang tak tahu diri
Salam dari kami para pemuda pemudi
Kami merindukan demokrasi dan keadilan
Sumpah kami bukan serapah
Sumpah kami adalah perjuangan dan darah
Puisi #16 “Darah Dusta”
Terperangkap di naungan kejam negeri
Negeriku kali ini
Bukan Indonesia
Indonesia disegani oleh kolonial Belanda
Indonesia tak berdarah dusta
Bermanis di muka
Di punggung mencabik rasa
Darah dusta
Para makhluk bermuka dua
Si Belanda kolonial tanpa keindahan
Puisi #17 “Kenangan Sumpah Pemuda”
Hampir 100 tahun silam engkau dilahirkan
Walau telah tiada, namamu tetap harum
Bak bunga pengantin nan belum layu
Jasa-jasamu masih tetap tertanam kuat dalam benakku
Engkau satukan banyak pulau dalam satu wadah
Engkau tetapkan warna suci dan berani sebagai bendera kita
Dan bahasa yang merdu serta nyaring untuk dilantunkan
Engkau kobarkan api semangat nan menggebu-gebu
Dari 10 pemuda dapat mengubah dunia
Pemuda itu cahaya dan api yang menyala
Pemuda itu pelopor pembawa obor masa depan
Penggerak nurani tua yang gersang
Puisi #18 “Lagu Serdadu”
Kami masuk serdadu dan dapat senapan
Ibu kami nangis tapi elang toh harus terbang
Yoho, darah kami campur arak!
Yoho, mimpi kami patung-patung dari perak
Nenek cerita pulau-pulau kita indah sekali
Wahai, tanah yang baik untuk mati
Dan kalau kutelentang dengan pelor timah
Cukilah ia bagi putraku di rumah
Puisi #19 “Pemuda Indonesia”
Kami pemuda pemudi Indonesia
Berjuang untukmu bangsa
Bersatu padu untuk tanah air Indonesia
Kami, pemuda Indonesia
Kami pemuda pemudi Indonesia
Tak akan ingkar pada janji pemuda
Janji yang kami kukuhkan untuk bangsa
Untukmu Indonesia
Dan kami pemuda pemudi Indonesia
Mengikat erat satu bahasa
Bahasa yang mempersatukan kita
Bahasa Indonesia
Puisi #20 “Saat Seorang Pemuda Bersumpah”
Darah bergejolak saat terhina
Gemetar tubuhnya saat melihat ketidaksetujuan
Gemeretak giginya berpadu dengan nafsu
Kepal tangannya sekuat batu
Robohkan segala ketidaknyamanan
Itulah yang terbersit dalam dadanya
Sekali lagi berbuat semena-mena
Pemuda tak kuasa menahan amarahnya
Selain majuuuu dan terus majuuuuu
Pantang bagi pemuda kembali mundur
Karena Pemuda adalah jiwaku dan jiwamu
Puisi #21 “Sumpah Abadi Ketika Pemuda Bersumpah”
Sumpah Abadi
Ketika pemuda bersumpah
Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya
Melainkan Tanah Airnya
Ketika pemudi bertekad
Tekad yang bukan hanya untuk kaumnya
Melainkan segenap bangsanya
Gegar gunung dan lembah
Gemetar lautan dan pantai
Bergetar jantung dan berdesir darah
Ketika pemuda dan pemudi
Menyeberang keberagaman
Ketidaksamaan demi bersama bekerja
Abadi bersumpah untuk Indonesia
Puisi #22 “Sumpah Pemuda”
Menjadikan kita satu
Satu tumpah darah
Satu bangsa
Satu bahasa
Memberikan kita rasa
Rasa cinta
Rasa suka cita
Rasa bangga
Berkat sumpahmu
Kini garuda telah bangkit
Bangkit dari kematian yang suri
Perjuanganmu sungguh kemuliaan
Takkan dapat tergantikan
Terima kasih pemuda
[Baca Juga: Peserta Dilarang Bilang ‘Merdeka’, Ini Fakta Menarik Sumpah Pemuda!]
Puisi #23 “Sumpah Putra Bangsa”
Mawar hitam telah pudar
Terganti oleh setangkai mawar putih
Laksana telah pudarnya perseteruan
Lahirlah persatuan anak emas bangsa
Kini lahirlah semangat putra bangsa
Lahirlah bahasa persatuan
Kini tak ada lagi perbedaan yang memisahkan
Sumpah telah menyatukan
Janji telah diikatnya oleh seutas tali emas
Bersatulah tanah airku
Tanah airku Indonesia
Mengisi Peringatan Sumpah Pemuda dengan Kegiatan Positif
Ada banyak kegiatan positif yang bisa kamu lakukan untuk mengisi momen sumpah pemuda, salah satunya membaca puisi. Diharapkan, semangat mudamu bisa terus terjaga dan konsisten berkontribusi untuk negeri.
Sebagai anak muda, kamu juga harus mulai memperhatikan kesehatan keuangan, lho. Cara ini akan menghindarkan diri dari risiko finansial di masa depan.
Bahkan, kesehatan mentalmu juga akan berpengaruh seperti penjelasan dalam video ini.
Jika kamu ada kendala keuangan, tak usah khawatir! Segera konsultasikan tujuan keuanganmu dengan Perencana Keuangan Finansialku.
Nantinya, kamu akan diberi saran praktis yang bisa dilakukan untuk mewujudkan tujuan jangka pendek hingga panjang. Dapatkan informasi lebih lanjut melalui Customer Advisory kamu di 0851 5866 2940.
Disclaimer: Ultimaprensa adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Ultimaprensa bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.
Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Demikian pembahasan tentang puisi sumpah pemuda. Judul mana yang menjadi favoritmu? Yuk, sampaikan di kolom komentar di bawah.
Jangan lupa share artikel ini di media sosial untuk menularkan semangat muda ke teman-temanmu. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- Annisa Fianni Sisma. 28 Oktober 2022. 9 Puisi Sumpah Pemuda yang Menginspirasi. Katadata.co.id – https://bit.ly/46ZWmvO
- Gifari Zakawati. 11 Oktober 2023. 7 Puisi Sumpah Pemuda, Indah dan Bermakna Nasionalisme. Orami.com – https://bit.ly/47ohBbd
- Qonita Chairunnisa. 19 Oktober 2023. 10 Puisi Sumpah Pemuda, Singkat & Menginspirasi Nasionalisme! Tokopedia.com – https://bit.ly/3QaEB6f
Sumber Gambar:
- Cover – https://shorturl.at/kwHT3
Leave A Comment