Total AUM: Definisi, Cara Hitung, Manfaat, dan Risiko bagi Investor

Total AUM adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan saat akan berinvestasi reksadana. Apa manfaatnya?

Artikel berikut akan memberikan jawabannya untuk Anda.

Summary:

Total AUM adalah sebuah metrik penting dalam menilai perusahaan pengelola investasi yang perlu diperhatikan oleh investor.

Total AUM dihitung dengan menjumlahkan seluruh nilai aset investasi yang dikelola, termasuk saham, obligasi, dan uang tunai.

Bagi investor, total AUM memiliki beberapa manfaat, di antaranya mengawasi pengelolaan dana investasi, menganalisis likuiditas saat melihat pasar, dan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih instrumen investasi.

Definisi Total AUM

Total Asset Under Management atau total AUM adalah akumulasi nilai pasar dari sekuritas dan instrumen investasi yang dikelola oleh individu atau entitas atas nama klien.

Metrik ini menjadi salah satu kriteria penting dalam menilai perusahaan pengelola investasi dan instrumen investasinya di mata investor.

Selain AUM, kinerja dan pengalaman manajemen dalam mengelola dana investasi juga menjadi faktor pertimbangan penting bagi investor. Investor perlu mencermati riwayat performa investasi perusahaan, strategi investasi yang diterapkan, serta kualifikasi tim pengelola dana.

Perlu dicatat bahwa definisi dan metodologi perhitungan AUM dapat berbeda-beda antar lembaga keuangan.

Beberapa lembaga keuangan memasukkan deposito, reksadana, dan uang tunai dalam perhitungan AUM, sementara yang lain membatasinya pada dana di bawah manajemen diskresioner, di mana investor memberikan wewenang penuh kepada lembaga keuangan untuk melakukan perdagangan atas nama mereka.

Secara keseluruhan, total AUM memberikan gambaran sekilas tentang skala operasi dan tanggung jawab perusahaan pengelola investasi.

Investor dapat menggunakan metrik ini untuk mengukur ukuran dan reputasi perusahaan, serta potensinya dalam menarik dan mempertahankan klien.

Namun, penting untuk diingat bahwa AUM bukan satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih perusahaan pengelola investasi atau instrumen investasi.

Investor juga harus mempertimbangkan faktor lain seperti kinerja historis, strategi investasi, biaya, dan tingkat risiko yang terkait dengan setiap opsi.

Cara Menghitung Total AUM

Total AUM adalah indikator penting bagi lembaga keuangan. Perhitungan AUM terbilang sederhana, yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai aset investasi yang dikelola, termasuk di antaranya saham, obligasi, dan uang tunai.

Sebagai contoh, entitas pengelola investasi mengelola reksadana dalam bentuk surat berharga negara senilai Rp500 juta, saham senilai Rp350 juta, dan Rp150 juta uang tunai. Maka, total AUM entitas tersebut adalah Rp1 miliar.

Lembaga keuangan selalu memantau AUM karena beberapa alasan, yakni:

AUM menjadi dasar strategi pemasaran untuk menarik minat investor. Semakin tinggi AUM, menunjukkan kredibilitas dan kemampuan lembaga keuangan dalam mengelola dana nasabah.

AUM juga menentukan perhitungan biaya manajemen atau management fees. Biaya ini umumnya dibebankan kepada klien berdasarkan persentase dari total aset mereka yang dikelola.

Manfaat Mengetahui Total AUM Bagi Investor

Ada beberapa manfaat mengetahui total AUM bagi investor, antara lain:

#1 Membantu Menganalisis Likuiditas Saat Melihat Pasar

Keterkaitan total AUM dan potensi pencairan dana dalam jumlah besar menjadi daya tarik bagi investor yang memiliki dana dan likuiditas yang sensitif terhadap fluktuasi pasar.

Total AUM yang besar memungkinkan perusahaan menampung dana dalam jumlah besar dan menekan risiko shock offloading, yakni situasi di mana investor menarik dananya secara besar-besaran dalam waktu singkat, yang dapat menyebabkan penurunan nilai aset secara signifikan.

#2 Membantu Mengawasi Pengelolaan Dana Investasi

Bagi investor, total AUM menjadi tolok ukur penting dalam menilai manajer investasi. Manajer investasi dengan AUM tinggi umumnya diasumsikan memiliki pengalaman dan keahlian yang mumpuni dalam mengelola dana investasi.

Hal ini dikarenakan mereka telah dipercaya oleh banyak investor untuk mengelola dana dalam jumlah besar.

#3 Menilai Transparansi Manajer Investasi

Total AUM mencerminkan dana yang dipercayakan investor kepada manajer investasi untuk dikelola. Semakin tinggi AUM, menunjukkan kepercayaan investor yang besar terhadap kemampuan manajer investasi dalam mengelola dana mereka.

Melalui AUM, investor dapat memperoleh gambaran transparansi terkait kinerja manajer investasi dari waktu ke waktu. Investor dapat menilai konsistensi dan efektivitas strategi investasi yang diterapkan manajer investasi dalam mengelola dana reksadana.

#4 Bahan Pertimbangan dalam Memilih Instrumen Investasi

Nilai AUM (Asset Under Management) kerap dianggap sebagai indikator penting dalam memilih reksadana yang menjanjikan. Total AUM yang tinggi menunjukkan populer dan tingginya kepercayaan masyarakat manajer investasi.

Ilustrasi investasi reksadana. Sumber: user6702303

Faktor yang Mempengaruhi Total AUM

Nilai AUM (Asset Under Management) berbeda-beda di setiap perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

#1 Jumlah Investor dan Aset Baru

Semakin banyak investor yang berinvestasi dan semakin besar nilai aset yang mereka investasikan, maka AUM akan semakin tinggi.

#2 Kinerja Pasar

Jika harga pasar mengalami penurunan, nilai AUM juga dapat berkurang. Hal ini karena nilai aset yang dikelola juga ikut turun.

#3 Penutupan Dana dan Kerugian Investor

Penutupan dana investasi dan kerugian yang dialami investor juga dapat menyebabkan penurunan AUM.

#4 Kinerja Sekuritas

Kenaikan nilai sekuritas di mana AUM diinvestasikan akan meningkatkan nilai AUM itu sendiri.

#5 Dividen

Jika dividen perusahaan dalam portofolio institusi diinvestasikan kembali, bukan dibagikan, maka AUM juga akan mengalami peningkatan.

Supaya Anda tidak salah memilih produk reksadana, Anda bisa diskusikan bersama Perencana Keuangan Finansialku. Nantinya, Anda akan mendapatkan rekomendasi dan review portofolio sesuai dengan kondisi keuangan Anda.

Buat jadwal konsultasi dengan hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 sekarang. Klik banner untuk info lengkapnya.

Risiko yang Terkait dengan Total AUM

Total AUM merupakan indikator penting dalam dunia reksadana. Nilai AUM yang tinggi umumnya menunjukkan kepercayaan investor terhadap produk reksadana dan Manajer Investasi tersebut. Namun, perlu diingat bahwa AUM yang besar tidak selalu berarti bebas risiko.

Berikut beberapa risiko yang terkait dengan total AUM:

#1 Risiko Likuiditas

AUM yang besar dapat menimbulkan risiko likuiditas, yaitu kesulitan bagi manajer investasi untuk menjual aset reksadana dengan cepat saat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan penarikan investor.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga aset reksadana, terutama pada kondisi pasar yang bergejolak.

#2 Risiko Penurunan Kinerja

AUM yang besar dapat membuat manajer investasi lebih sulit dalam mengelola portofolio reksadana. Hal ini karena MI harus mempertimbangkan kepentingan lebih banyak investor dengan beragam profil risiko dan tujuan investasi.

Konsekuensinya, kinerja reksadana dengan AUM besar mungkin tidak selalu superior dibandingkan reksadana dengan AUM yang lebih kecil.

#3 Risiko “Herding“

Fenomena “herding” atau “ikut-ikutan” dapat terjadi pada reksadana dengan AUM besar. Investor cenderung berbondong-bondong membeli reksadana tersebut tanpa melakukan analisis mendalam, hanya karena popularitasnya.

Hal ini dapat menyebabkan gelembung harga (bubble) yang berisiko meledak dan merugikan investor di masa depan.

#4 Risiko Greenwashing

MI reksadana dengan AUM besar mungkin tergoda untuk melakukan praktik “greenwashing“, yaitu mempromosikan reksadana sebagai produk yang ramah lingkungan atau berkelanjutan, padahal kenyataannya tidak demikian.

Hal ini dapat menyesatkan investor yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan dan sosial.

Jangan Hanya Memperhatikan Total AUM!

Sebagai investor, Anda sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan AUM saat memilih reksadana. Anda juga perlu melakukan analisis terhadap berbagai faktor lain seperti kinerja historis reksadana, portofolio aset, strategi investasi MI, dan biaya yang dikenakan.

Untuk memaksimalkan hasil investasi reksadana, Anda bisa terapkan hal-hal dalam video ini.

Jika butuh saran tambahan, Anda bisa berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku. Nantinya, Anda akan dibantu mengidentifikasi instrumen yang paling sesuai dengan toleransi risiko dan situasi finansial.

Dapatkan jadwal konsultasi Anda melalui WhatsApp 0851 5866 2940.

Disclaimer: Ultimaprensa adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Ultimaprensa bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Sekian pembahasan tentang total AUM. Berikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Mari bantu rekan Anda mendapat informasi investasi yang valid dengan membagikan informasi ini di media sosial. Terima kasih!

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

Admin. 02 Desember 2021. Mengenal Istilah AUM (Asset Under Management) dalam Investasi. Ocbc.id – https://shorturl.at/G8ofK
Admin.21 Februari 2019. Apa Itu Asset Under Management di Reksadana? Ini Penjelasannya. Bareksa.com – https://bit.ly/3W29oXe
Admin. 29 Desember 2022. Apa itu AUM dan Berapa Total Aum yang Bagus? Pintu.co.id – https://bit.ly/3XK1WRB
Admin.18 Juli 2021. Kamu Masih Bingung Istilah dalam Reksa Dana? Simak Yuk! Bibit.id – https://bit.ly/4cJt3Ay
Admin. MotionTrade: Inilah 4 Fungsi Asset Under Management dalam Investasi Reksa Dana. Mncsekuritas.id – https://bit.ly/45NAggT

Sumber Gambar:

Cover – Freepik