Memiliki properti bisa menjadi pisau bermata dua. Sebab, properti yang Anda beli salah-salah bukan menambah aset tapi menambah liabilitas.

Lalu, gimana cara dapatkan untung berupa passive income dari properti? Simak artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Passive income dari properti umumnya diperoleh melalui pendapatan sewa dan pemanfaatan lahan untuk usaha.
  • Selain pendapatan pasif, investasi properti juga mendatangkan keuntungan dari capital gain dan kredit beragunan.
  • Lakukan perhitungan yang cermat, mulai dari pembiayaan modal awal, biaya operasional, dan proyeksi arus kas masuk sebelum berinvestasi properti.

 

Passive Income dari Properti

Passive Income dari Properti

Infografis Passive Income dari Properti. Sumber: Finansialku.com

 

Properti dapat dikatakan sebagai aset jika bisa mendatangkan passive income. Passive income dari properti merujuk pada penghasilan yang diperoleh secara terus-menerus tanpa memerlukan partisipasi aktif pemilik properti.

Umumnya diperoleh melalui pendapatan sewa atau kontrak dari unit properti yang disewakan kepada penyewa.

Selain itu, passive income dari properti juga dapat berasal dari penghasilan tambahan seperti kos atau pemanfaatan lahan untuk kegiatan tertentu seperti parkir.

Penghasilan ini memungkinkan pemilik properti untuk mendapatkan pendapatan pasif secara teratur tanpa harus terlibat aktif dalam aktivitas sehari-hari yang terkait dengan properti tersebut.

Selain dari properti, masih ada beberapa sumber passive income lainnya. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk dapatkan konten seputar keuangan.

 

 

Keuntungan dari Investasi Properti

Membeli properti seringkali membutuhkan modal besar. Nah, jika Anda punya modal yang memadai, sebaiknya mulailah berinvestasi properti.

Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari investasi properti, antara lain:

 

#1 Dapat Difungsikan Sebagai Tempat Usaha atau Bisnis Sewa

Keuntungan pertama dari investasi properti adalah kemudahan mengolah aset properti Anda ke dalam bentuk usaha lainnya.

Apabila lokasinya cukup strategis, Anda dapat menjadikannya sebagai tempat usaha seperti toko, restoran, atau bisnis lain yang Anda kelola sendiri.

Namun apabila Anda tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk menjalankan usaha, Anda juga bisa mengalihkan pengelolaan ke pihak lain.

Artinya, properti dapat disewakan dalam bentuk sewa hunian maupun komersil. Sehingga tetap bisa menghasilkan kestabilan finansial secara berjangka.

 

#2 Dapat Menghasilkan Capital Gain dan Tidak Tergerus Inflasi

Investasi properti bisa dibilang rendah risiko karena pasarnya tidak terlalu fluktuatif, cenderung stabil, dan bisa terus meningkat karena tidak begitu terpengaruh situasi ekonomi politik.

Nilai properti cenderung naik setiap tahunnya seiring dengan kenaikan harga tanah dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal maupun bangunan lain.

Secara jangka panjang, persentase kenaikan harga properti jauh di atas angka kenaikan inflasi.

Kenaikan harga properti di Indonesia dapat mencapai sekitar 10-15% per tahun. Di sisi lain, tingkat inflasi rata-rata di Indonesia biasanya berada pada kisaran sekitar 3-5% per tahun.

 

#3 Dapat Dijadikan Jaminan Kredit

Properti adalah salah satu agunan yang bernilai tinggi. Jadi ketika Anda membutuhkan pinjaman dana yang cukup besar dari bank, Anda bisa menggadaikan sertifikat properti sebagai jaminan.

Jika Anda membeli sebuah properti dan menjadikannya sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman guna membeli properti lain, maka aset Anda akan semakin bertambah.

 Asalkan properti tersebut Anda alih fungsikan kembali sebagai bisnis yang menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan.

[Baca Juga: Tertarik Investasi Properti? Cek Keuntungan, Jenis, dan Penjelasan dari Ahlinya!]

 

Jenis-jenis Passive Income dari Properti

Beberapa jenis usaha yang bisa mendatangkan pendapatan pasif dari properti di antaranya:

 

#1 Sewa kontrak

Anda bisa mendapatkan penghasilan dari menyewakan properti kepada penyewa.

Sebagai pemilik properti Anda menerima pembayaran sewa secara teratur tanpa harus aktif terlibat dalam manajemen properti tersebut.

 

#2 Rumah Kos

Properti Anda dapat diubah menjadi unit-unit kecil yang disewakan kepada individu atau kelompok untuk tinggal.

Dengan begitu Anda bisa memperoleh pendapatan rutin dari biaya sewa bulanan atau tahunan dari penyewa.

 

#3 Pemanfaatan lahan

Selain menyewakan untuk hunian, Anda bisa memperoleh penghasilan dari menyewakan lahan untuk keperluan komersial atau pertanian.

Contohnya seperti usaha pertokoan, peternakan atau perkebunan.

 

#4 Properti liburan

Jika Anda memiliki properti seperti vila atau apartemen, Anda dapat menyewakannya kepada wisatawan sebagai tempat tinggal sementara selama liburan.

Dari kegiatan ini Anda akan mendapatkan penghasilan secara periodik dari penyewaan properti untuk tujuan liburan.

Sebagai tambahan referensi untuk Anda yang ingin mendapatkan passive income dari properti, dengarkan Podcast Ultimaprensa berikut ini.

 

Perhitungan Potensi Passive Income dari Properti

Jika Anda ingin menyewakan apartemen secara tahunan, Anda bisa menggunakan sistem capitalization rate dengan rumus berikut:

Harga Sewa Per Tahun = Harga Properti X Capitalization Rate

 

Biasanya, nilai capitalization rate apartemen sekitar 7-10 %. Sebagai contoh, apartemen dengan nilai aset Rp500 juta dapat disewakan dengan harga Rp35-50 juta per tahun.

Berikut contoh lain perhitungan potensi passive income untuk menyewakan apartemen studio harian:

  1. Modal awal investasi:
    • Harga unit apartemen studio: Rp500.000.000
  1. Biaya operasional (per tahun):
    • Listrik, air, dan IPL: Rp15.000.000
    • Biaya pemasaran dan administrasi: Rp5.000.000
    • Biaya pemeliharaan dan perawatan: Rp10.000.000
    • Total biaya operasional: Rp30.000.000
  1. Proyeksi arus kas masuk:
    • Harga sewa harian: misalkan Rp500.000
    • Tingkat penggunaan (okupansi) 70% setahun (255 hari)
    • Total arus kas masuk tahunan: Rp500.000 x 255 = Rp127.500.000
  1. Potensi passive income (per tahun):
    • Arus kas masuk – biaya operasional = Rp127.500.000 – Rp30.000.000 = Rp97.500.000

 

Dengan demikian, potensi passive income per tahun dari menyewakan apartemen studio harian adalah Rp97.500.000.

Perhitungan ini dapat berubah tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat okupansi dan biaya operasional aktual.

[Baca Juga: Mau Diversifikasi Investasi? Properti Bisa Jadi Solusi!]

 

Tips Memilih Properti untuk Investasi / Passive Income

Memilih properti untuk investasi yang mendatangkan passive income memerlukan penelitian dan perencanaan yang cermat guna memastikan keberhasilan jangka panjang.

Berikut adalah tips memilih properti untuk investasi:

 

#1 Lokasi yang Strategis

Lokasi yang baik dapat meningkatkan daya tarik properti dan potensi sewa.

Pilih properti yang berada di lokasi yang strategis, dekat dengan fasilitas umum seperti transportasi, pusat perbelanjaan, sekolah, dan tempat kerja.  

 

#2 Potensi Pertumbuhan Nilai

Pertumbuhan nilai properti dapat menjadi sumber keuntungan jangka panjang. Pilih properti di area yang memiliki potensi pertumbuhan nilai yang baik.

Contohnya daerah yang sedang berkembang atau direncanakan untuk pengembangan infrastruktur.

 

#3 Kondisi Properti yang Baik

Properti yang terawat baik akan menarik penyewa dan mengurangi biaya pemeliharaan. Pastikan properti dalam kondisi yang baik atau dapat diperbaiki dengan biaya yang terjangkau.

 

#4 Analisis Pasar dan Kebutuhan Penyewa

Lakukan analisis pasar untuk memahami permintaan penyewa dan kebutuhan pasar properti di lokasi yang dipilih.

Pilih tipe properti yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi target penyewa potensial.

 

#5 Perencanaan Keuangan yang Matang

Pastikan Anda memiliki perencanaan keuangan yang matang, termasuk pembiayaan modal awal, biaya operasional, dan proyeksi arus kas masuk.

Jangan lupa untuk mempertimbangkan pajak properti dan biaya lainnya.

Agar pemilihan properti bisa mendongkrang penghasilan jangka panjang dengan kesiapan keuangan yang matang, yuk, diskusi secara 1 on 1 dengan Perencana Keuangan Finansialku.

Anda akan mendapatkan advice terkait strategi dalam merencanakan dana membeli properti untuk bisa tingkatkan passive income.

Klik banner ini untuk buat janji konsultasi atau hubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Risiko dan Tantangan yang Harus Diantisipasi

Perlu diingat bahwa perjalanan mendapatkan passive income dari properti tidak akan mudah.

Berikut adalah risiko dan tantangan yang perlu diantisipasi untuk mendapatkan passive income dari properti:

  1. Risiko aset menganggur; Properti mungkin mengalami periode kekosongan, di mana tidak ada penyewa yang menghuni sehingga dapat mengurangi arus kas dan mempengaruhi pendapatan pasif.
  1. Biaya operasional; Biaya perawatan, perbaikan, dan manajemen properti yang tinggi dapat memakan sebagian besar pendapatan pasif yang diperoleh dari properti.
  1. Tantangan manajemen; Kurangnya pengelolaan properti yang efektif, termasuk menemukan penyewa yang baik, menangani keluhan, dan menjaga properti agar tetap dalam kondisi baik, bisa menjadi tantangan yang dapat mengganggu arus kas dan kualitas properti.
  1. Resiko pasar; Nilai properti dan permintaan sewa dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak stabil atau perubahan regulasi yang dapat mempengaruhi pasar properti.
  1. Kelemahan hukum dan kontrak; Risiko hukum seperti konflik dengan penyewa atau perselisihan peraturan dapat menghambat arus kas dan memunculkan biaya tambahan dalam proses hukum.
  1. Perubahan kebijakan pemerintah; Perubahan kebijakan perpajakan atau regulasi properti dapat mempengaruhi kelayakan investasi dan arus kas pasif yang dihasilkan dari properti.

 

Dengan memahami dan mengantisipasi risiko dan tantangan ini, investor properti dapat mengelola investasinya dengan lebih efektif.

[Baca Juga: 10 Aset yang Menghasilkan Passive Income, Ada yang Rendah Risiko!]

 

Tertarik Berinvestasi Properti?

Investasi properti merupakan salah satu cara yang populer untuk menghasilkan passive income. Anda bisa memulainya dengan merencanakan dana membeli properti.

Dengan strategi yang tepat dan pemahaman yang baik tentang pasar properti, passive income dari investasi properti dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan untuk Anda sebagai investor.

Namun, tetap lakukan riset dan perhitungkan risiko yang ada untuk mencapai hasil yang optimal. Sebagai tambahan referensi, yuk, download ebook gratis dari Ultimaprensa Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses. Good luck!

 

Disclaimer: Ultimaprensa adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Ultimaprensa bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Jangan lupa bagikan informasi ini kepada teman-teman lain yang juga ingin memiliki passive income dari properti dan membutuhkan perencana keuangan. Terima kasih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Admin. 21 Agustus 2022. 6 Keuntungan Investasi Properti, Wajib Tahu!. Aesia.kemenkeu.go.id- https://tinyurl.com/bdkdbncf
  • Aditya R. 11 Agustus 2022. Pengertian dan Keuntungan Investasi Properti. Flip.id- https://tinyurl.com/3h6xxpd3
  • Firda Nur Asmita. 23 Maret 2021. Tips Investasi Properti: Rumah, Tanah, Apartemen dan Ruko. Koinworks.com- https://tinyurl.com/4xkuzjmn
  • Edward Mesak. 24 Agustus 2023. Ingin Investasi Properti? Intip Keuntungan, Risiko, Tips Suksesnya!. Mekari.com- https://tinyurl.com/3dk9fzez
  • Admin. 5 Oktober 2023. 7 Jenis Properti yang Bisa Hasilkan Cuan. Ringkas.co.id- https://tinyurl.com/ywy8feje

 

Sumber Gambar:

  • Cover: Canva