Bank Indonesia (BI) kembali memberikan kejutan positif bagi perekonomian Indonesia dengan memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,75%.
Lantas, apa sebenarnya alasan di balik penurunan suku bunga ini dan apa saja dampaknya bagi perekonomian kita? Mari kita bahas lebih lanjut.
Summary:
- Di awal tahun ini, suku bunga acuan BI turun 25 bp jadi 5,75% di mana keputusan ini mencerminkan sikap bank sentral yang mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
- Ada beberapa alasan utama di balik penurunan suku bunga ini, di antaranya faktor kondisi ekonomi global, inflasi domestik yang rendah, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi domestik.
- Penurunan suku bunga ini menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif, diharapkan masyarakat mencermati setiap kebijakan moneter yang berlaku.
Bank Indonesia Resmi Turunkan Suku Bunga Jadi 5,75%
Pada tanggal 15 Januari 2025, Bank Indonesia (BI) mengumumkan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 14-15 Januari 2025.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di tahun 2025, setelah sebelumnya BI menurunkan suku bunga dengan besaran yang sama pada September 2024.
[Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Suku Bunga Bank dan Faktor yang Mempengaruhinya]
Alasan Utama Suku Bunga Acuan BI Turun
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa keputusan ini mencerminkan sikap bank sentral yang mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (prostability dan progrowth).
BI juga menilai masih adanya ruang untuk menurunkan suku bunga berdasarkan dinamika ekonomi global dan domestik yang terus dipantau1.
“Waktu pelaksanaannya tentu menyesuaikan dengan dinamika global dan domestik yang kami evaluasi setiap bulan,” ujar Perry dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.
Ada beberapa alasan utama di balik keputusan ini, baik dari faktor global maupun domestik.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Sumber: VOA Indonesia
Faktor Global
#1 Kebijakan Amerika Serikat
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan ini adalah dinamika kebijakan Amerika Serikat setelah terpilihnya Donald Trump sebagai presiden. Kebijakan Federal Reserve terkait Fed Fund Rate (FFR) juga menjadi pertimbangan penting.
#2 Kondisi Ekonomi Global
BI juga memperhatikan kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian. Meskipun demikian, BI melihat adanya kejelasan arah kebijakan pemerintah AS yang memberikan ruang untuk penurunan suku bunga2.
Faktor Domestik
#1 Inflasi yang Rendah
Inflasi yang stabil dan rendah di Indonesia memberikan ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga tanpa risiko besar. Inflasi yang terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1% menjadi salah satu alasan utama penurunan suku bunga.
#2 Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah yang stabil dan sesuai dengan fundamental ekonomi juga menjadi pertimbangan penting. BI mencatat bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya melemah sebesar 1% dari level nilai tukar akhir 2024.
#3 Pertumbuhan Ekonomi
BI melihat adanya potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah pada tahun ini.
Data survei ekonomi BI menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 cenderung melemah, sehingga penurunan suku bunga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pada 2025, pertumbuhan diproyeksikan berada di kisaran 4,7%-5,5%, lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya3.
[Baca Juga: 10 Daftar Negara Suku Bunga Tertinggi di Dunia, Kok Bisa?]
Tanggapan Financial Planner Terkait Turunnya Suku Bunga BI
Para financial planner umumnya menyambut positif penurunan suku bunga ini. Kami melihat bahwa langkah ini dapat memberikan stimulus bagi perekonomian, mendorong konsumsi, dan meningkatkan aktivitas investasi.
Namun, kami juga mengingatkan bahwa setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda-beda, sehingga perlu melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi.
Sebaiknya lakukan konsultasi secara personal untuk menganalisis strategi keuangan yang tepat. Anda bisa diskusi dan konsultasi bersama saya atau Perencana Keuangan Ultimaprensa melalui WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner untuk booking jadwal.
Dampak Turunnya Suku Bunga BI
Penurunan suku bunga acuan memiliki berbagai dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap perekonomian dan masyarakat.
Dampak Positif
Berikut adalah dampak positif penurunan suku bunga BI.
#1 Mendorong Pertumbuhan Kredit
Penurunan suku bunga akan membuat biaya pinjaman menjadi lebih murah, sehingga dapat mendorong masyarakat dan pelaku usaha untuk meningkatkan aktivitas kreditnya.
#2 Meningkatkan Konsumsi
Dengan suku bunga yang lebih rendah, masyarakat cenderung lebih banyak mengkonsumsi karena biaya pinjaman untuk membeli barang-barang tahan lama menjadi lebih terjangkau.
#3 Mendorong Investasi
Penurunan suku bunga dapat mendorong investor untuk melakukan investasi, baik di pasar modal maupun sektor riil.
[Baca Juga: Cek Suku Bunga Deposito Mandiri dan Cara Hitungnya, Terbaru!]
Dampak Negatif
Inilah beberapa dampak negatif penurunan suku bunga BI.
#1 Meningkatkan Risiko Inflasi
Jika tidak diimbangi dengan pengendalian permintaan yang efektif, penurunan suku bunga dapat memicu peningkatan inflasi.
#2 Melemahkan Nilai Rupiah
Penurunan suku bunga dapat menyebabkan aliran modal keluar dan melemahkan nilai tukar rupiah.
#3 Meningkatkan Risiko Kredit
Pertumbuhan kredit yang terlalu cepat dapat meningkatkan risiko kredit macet.
Investasi yang Cocok saat Suku Bunga BI Turun
Saat suku bunga turun, terdapat beberapa jenis investasi yang umumnya dianggap lebih menarik, antara lain:
#1 Saham
Saham cenderung memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi berpendapatan tetap lainnya. Penurunan suku bunga dapat meningkatkan daya tarik investasi di pasar saham.
Sektor-sektor seperti industri, energi, dan keuangan biasanya diuntungkan oleh suku bunga yang lebih rendah. Saham dengan kapitalisasi kecil juga dapat berkinerja baik dalam kondisi ini.
#2 Reksa Dana Saham
Penurunan suku bunga biasanya mendorong pertumbuhan ekonomi, yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan harga saham. Reksa dana saham menawarkan diversifikasi portofolio dan potensi keuntungan yang lebih besar.
#3 Properti
Investasi di sektor properti menjadi lebih menarik saat suku bunga turun karena biaya pinjaman untuk pembelian properti menjadi lebih rendah. Hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap properti, baik untuk tujuan hunian maupun investasi.
#4 Investasi Berisiko Lainnya
Opsi investasi lain yang dapat dipertimbangkan adalah investasi pada startup, cryptocurrency, atau komoditas.
Ketahui lebih dalam mengenai investasi yang cocok untuk Anda melalui ebook gratis ini: Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses.
Cermati Keuangan saat Suku Bunga Turun
Penurunan suku bunga acuan oleh BI merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, setiap kebijakan moneter memiliki dampak yang kompleks dan perlu dipantau secara cermat.
Bagi investor, penurunan suku bunga membuka peluang untuk melakukan diversifikasi portofolio dan meraih potensi keuntungan yang lebih besar.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan financial planner untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.
Mari konsultasikan bersama Perencana Keuangan Ultimaprensa dengan booking jadwal melalui WhatsApp 0851 5866 2940 sekarang juga!
Disclaimer: Ultimaprensa adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Ultimaprensa bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Itulah informasi mengenai suku bunga acuan BI jadi 5,75% beserta dampaknya. Jika Anda memiliki pandangan lain, silakan tulis opini Anda pada kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk bagikan informasi ini pada Sobat Ultimaprensa lainnya.
Editor: Ratna Sri Haryati
Referensi Tambahan- Admin. 15 Januari 2025. Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen. Tempo.co[↩]
- Annisa Ayu Artanti. 15 Januari 2025. Alasan BI Rate Turun: Mulai dari Kebijakan dan Suku Bunga AS hingga Inflasi Domestik. Metronews.com[↩]
- M. Reza Sulaiman. 19 Januari 2025. Terkuak! Alasan di Balik Keputusan Mengejutkan BI Turunkan Suku Bunga. Suara.com[↩]
Leave A Comment