Memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan akan membuat proses perencanaan keuangan makin efisien. Individu harus memastikan belanja didasarkan pada kebutuhan.
Cari tahu perbedaan kebutuhan keinginan dalam artikel berikut ini!
Summary:
- Secara fundamental, kebutuhan manusia menduduki posisi yang lebih tinggi dibandingkan keinginan.
- Cara sederhana memastikan kebutuhan dan keinginan adalah dengan menerapkan analisis kebutuhan dengan memerhatikan esensialitas, dampak, dan alternatifnya.
- Terdapat beberapa metode perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yaitu secara tradisional, metode anggaran, dan metode pelunasan utang terlebih dahulu.
Apa yang Dimaksud dengan Kebutuhan dan Keinginan?
Memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan merupakan fondasi penting dalam perencanaan keuangan.
Kebutuhan, secara esensial, adalah segala sesuatu yang vital untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan individu, seperti pangan, sandang, dan papan. Kebutuhan ini bersifat primer dan harus dipenuhi terlebih dahulu.
Selain kebutuhan primer, dua prioritas di bawahnya, sekunder dan tersier, juga menanti untuk dipenuhi. Dua kebutuhan ini umumnya bisa ditunda karena tidak berdampak banyak pada kehidupan.
Misal, orang yang tidak menonton TV masih bisa hidup dengan nyaman (tidak memenuhi kebutuhan sekunder). Begitu pun dengan orang yang tidk membeli tas mewah (tidak memenuhi kebutuhan tersier).
Di sisi lain, keinginan merujuk pada barang atau jasa yang diinginkan namun tidak krusial untuk kelangsungan hidup. Keinginan seringkali dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, atau gaya hidup.
Garis pemisah antara kebutuhan dan keinginan seringkali kabur, terutama dalam konteks modern.
Misalnya, transportasi merupakan kebutuhan, namun pilihan antara transportasi umum dan kendaraan pribadi melibatkan pertimbangan keinginan akan kenyamanan atau status sosial. Hal ini membuat penganggaran menjadi lebih kompleks.
Untuk mencapai tujuan finansial, individu perlu melakukan alokasi anggaran yang efektif, termasuk memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan. Prioritas utama harus diberikan pada pemenuhan kebutuhan dasar.
Setelah itu, sisa anggaran dapat dialokasikan untuk memenuhi keinginan, namun dengan tetap mempertimbangkan tujuan jangka panjang seperti investasi dan tabungan.
Kemampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan secara tepat akan membantu individu menghindari pengeluaran konsumtif yang berlebihan dan mencapai stabilitas finansial.
Cara Memastikan Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan
Salah satu cara sederhana untuk memastikan perbedaan kebutuhan atau keinginan adalah dengan menerapkan analisis kebutuhan. Tanyakan pada diri sendiri tiga pertanyaan berikut:
- Esensialitas: Apakah barang atau jasa tersebut benar-benar diperlukan untuk mempertahankan kualitas hidup saat ini?
- Dampak: Jika tidak diperoleh, apakah akan berdampak signifikan terhadap aktivitas sehari-hari atau produktivitas?
- Alternatif: Apakah terdapat alternatif lain yang lebih ekonomis atau efektif untuk memenuhi kebutuhan yang sama?
Jika jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut adalah “ya”, maka kemungkinan besar hal tersebut merupakan kebutuhan primer atau sekunder yang perlu diprioritaskan.
Selain analisis kebutuhan, “aturan tiga hari” juga dapat menjadi alat yang berguna. Dengan menunda keputusan pembelian selama tiga hari, kita dapat mengevaluasi kembali apakah keinginan tersebut masih terasa mendesak atau hanya sekedar impuls sesaat.
Jika setelah tiga hari kita masih merasa perlu untuk memiliki barang atau jasa tersebut, maka bisa jadi itu adalah sebuah kebutuhan.
[Baca Juga: 10 Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan, Cegah Belanja Impulsif!]
Mana yang Lebih Penting, Kebutuhan atau Keinginan?
Secara fundamental, kebutuhan manusia menduduki posisi yang lebih tinggi dibandingkan keinginan. Hal ini dapat dijelaskan melalui beberapa sudut pandang:
#1 Esensialitas Kebutuhan
Kebutuhan dasar manusia, seperti pangan, sandang, dan papan, merupakan prasyarat mutlak bagi kelangsungan hidup. Berbeda dengan keinginan, yang bersifat opsional dan dapat ditunda pemenuhannya.
Konsep ini sejalan dengan hierarki kebutuhan Maslow, di mana kebutuhan fisiologis mendasari semua tingkatan lainnya.
Teori Kebutuhan Maslow. Sumber: Line Bank
#2 Variasi Kebutuhan Individu
Meskipun kebutuhan dasar bersifat universal, cara pemenuhannya dapat bervariasi antar individu. Faktor-faktor seperti status sosial, budaya, dan lingkungan dapat mempengaruhi persepsi individu terhadap kebutuhan.
Misalnya, dalam konteks bisnis, jaringan relasi (networking) seringkali dianggap sebagai kebutuhan untuk mencapai tujuan profesional.
Namun, penting untuk membedakan antara kebutuhan yang bersifat instrumental (bertujuan mencapai tujuan lebih besar) dengan keinginan yang semata-mata didorong oleh kepuasan sesaat.
[Baca Juga: Financial Freedom: Yang Penting Cukup Untuk Kebutuhan Sehari-Hari?]
#3 Durasi dan Implikasi
Kebutuhan cenderung bersifat berkelanjutan dan jangka panjang. Pemenuhan kebutuhan tidak hanya memberikan kepuasan sesaat, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan jangka panjang.
Sebaliknya, keinginan seringkali bersifat sementara dan dapat memicu perilaku konsumtif berkelanjutan. Dalam terminologi finansial, pemenuhan kebutuhan yang tidak terkendali dapat berdampak negatif pada stabilitas keuangan individu.
Contoh perbedaan kebutuhan dan keinginan
Metode Perencanaan Keuangan dalam Memenuhi Kebutuhan dan Keinginan
Berikut adalah beberapa metode perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan:
#1 Tradisional
Metode ini melibatkan pembagian pendapatan secara manual ke dalam berbagai kategori pengeluaran, seperti kebutuhan pokok, transportasi, dan hiburan. Dengan rincian yang jelas, Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu dihemat.
#2 Aturan 80/20
Fokus utama metode ini adalah mengalokasikan 20% dari pendapatan untuk tujuan jangka panjang, seperti pensiun atau investasi. Sisanya, 80%, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
[Baca Juga: Dana Darurat Menjadi Penyelamat Untuk Kebutuhan Mendadak]
#3 Aturan 50/30/20
50/30/20 merupakan pendekatan yang populer. Metode ini membagi pendapatan menjadi tiga proporsi: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Hal ini memberikan kerangka kerja yang jelas untuk mengelola pengeluaran dan memastikan adanya alokasi dana untuk masa depan.
Video berikut ini bisa membuat Anda konsisten menabung untuk pemenuhan masa depan, lho. Yuk, ditonton hingga selesai.
#4 Zero-Based
Dalam metode ini, setiap rupiah dari pendapatan harus dialokasikan ke pos pengeluaran tertentu. Tidak ada sisa dana yang tidak teralokasikan. Ini membantu dalam perencanaan yang lebih detail dan menghindari pengeluaran impulsif.
Anda bisa baca ebook gratis Cara Membuat Anggaran dengan Tepat sebagai panduannya.
#5 Metode Debt Avalanche
Berbeda dengan bola salju, metode ini memprioritaskan melunasi utang dengan suku bunga tertinggi terlebih dahulu untuk meminimalkan biaya bunga secara keseluruhan.
#6 Metode Debt Snowball
Strategi ini berfokus pada melunasi utang dengan saldo terkecil terlebih dahulu, terlepas dari tingkat bunga. Tujuannya adalah untuk mendapatkan momentum dan motivasi dengan cepat melunasi utang-utang kecil.
#7 Metode Stoples
Sebuah pendekatan visual yang melibatkan pembagian uang tunai fisik ke dalam beberapa wadah atau “stoples” yang mewakili berbagai kategori pengeluaran. Metode ini membantu mengontrol pengeluaran impulsif dan memberikan gambaran yang jelas tentang alokasi dana.
Bijak dalam Perencanaan Keuangan
Setiap individu memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda. Pemilihan metode penganggaran yang tepat sangat tergantung pada gaya hidup, tujuan keuangan, dan tingkat disiplin diri.
Jika Anda butuh saran lanjutan untuk mengidentifikasi perbedaan kebutuhan dan keinginan, konsultasi dengan perencana keuangan akan sangat membantu.
Selain mengidentifikasi pos-pos kebutuhan, Anda juga akan mendapat saran keuangan, investasi, hingga cek kesehatan finansial. Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku. Klik banner untuk informasi lebih lanjut.
Disclaimer: Ultimaprensa adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Ultimaprensa bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Sekian pembahasan tentang perbedaan kebutuhan dan keinginan. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar.
Mari bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang paham perbedaan kebutuhan dan keinginan. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Referensi:
- Admin. Cara Membedakan Kebutuhan dan Keinginan dalam Rencana Keuangan. Prudential.co.id – https://bit.ly/3XuYo5v
- Admin. Memahami Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan untuk Perencanaan Keuangan. Manulife.co.id – https://bit.ly/3FO9hpi
- Admin. Inilah 7 Metode Budgeting untuk Perencanaan Keuangan Anda. Prudential.co.id – https://bit.ly/3AODVzC
- Astrid Riyani Atmaja dan Silmi Nurul Utami. 22 Maret 2024. Kebutuhan dan Keinginan Manusia: Mana yang Lebih Penting? Kompas.com – https://bit.ly/3Z7flnC
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik/pressfoto
Leave A Comment